Tepat setelah satu tahun puisi itu dibacakan

    
   Kemarin, telah satu tahun berlalu semenjak aku kenal kamu. Tempat dimana begitu banyak kenangan ada, tempat yang akan selalu membuatku ingat tentang mu. Apakah kau ingat saat pertama kali aku berbicara dengan mu?. Itu mungkin saja ketika kita sama-sama duduk di pojok angkutan umum, tapi bukan kah itu dalam perjalanan menuju tempat itu?. Masih kah kamu mengingatnya juga?, ketika kita duduk bertiga, dengan salah seorang kakak kelas di antara nya. Membeli apa ya waktu itu, Ohya membeli rujak?, haha. Ketika itu, kita berbicara dengan kakak kelas yang baru beberapa hari kenal, aku mencoba untuk mengakrabkan diri, dan mencoba menebak kepribadiannya. Aku rasa dia orangnya sangat cuek jika harus berurusan dengan laki'', itulah sebabnya sampai sekarang belum memiliki pasangan. Setelah aku mengatakannya, kamu pun bertanya, "bagaimana tentang ku?". Mendengar mu berbicara seperti itu membuat ku diam, entah sepertinya aku tidak bisa menjawabnya.
           Ohiya, ketika kita berbicara, sejujurnya aku melupakan nama mu. Haha, meskipun kita sudah berkenalan sebelumnya, namun bukan kah sudah ku katakan, aku orang yang sangat pelupa. Kau tahu, aku tahu nama mu ketika mbok Yuka memanggilmu, "Yastri"?. "Panggil Yayas aja mbok". Dari sanalah aku mulai mengingat nama mu, aku tidak akan melupakannya lagi kok. Ohya, hampir lupa, selesai nya kita makan rujak, aku dipanggil oleh Ngurah untuk turun ke bawah mengambil paket konsumsi Pura. Maaf aku lupa membayar makan ku :'( bukan kah sudah ku katakan, aku sangat pelupa. Setelah sampai di bawah, aku baru ingat bahwa aku belum membayar rujak yang ku pesan tadi. Cepat-cepat aku mengambil kotak-kotak makanan itu dan berlari ke atas. 
"Mbok Yuka, maaf tadi aku belum bayar makan nya, yang bayar tadi siapa ya?".
 "Oh yang bayar tadi Yastri, ris".
"Yastri nya mana mbok?".
"Udah naik ke atas tadi.."
Aku benar-benar ingin meminta maaf, dan juga berterima kasih pada mu karena sudah membayarkan makanan milik ku.
            Setelah aku mengganti pakaian ku dengan pakaian sembahyang, aku pun naik ke atas, menuju pura. Aku berusaha mencari mu untuk mengucapkan terimakasih. Setelah cukup lama berkeliling akhirnya aku menemukan mu.
"Yas, maaf ya tadi, aku lupa bayar :( tadi dipanggil ke bawah sih jadinya cepet-cepet gitu sampai lupa bayarnya".
"Iya gapapa kok"
Setelah kejadian yang cukup buat aku malu itu lah aku mulai sering ngobrol sama kamu, di pura.
             Bukankah kenangan itu menarik untuk diceritakan?, sama seperti kenangan satu tahun lalu dengan mu. Namun, apakah kini kita masih berbicara seperti saat pertama kali bertemu?, apakah aku masih harus menanti pelangi itu datang. Yas, mungkin sekarang aku terlihat seperti menjauh, aku terlihat sangat cuek. Namun kau tahu?, aku melakukannya karena aku tidak ingin jatuh hati pada mu, aku tidak ingin jatuh lebih dalam. Biarlah aku menyukaimu diam-diam. Biar saja aku mengagumi mu, meskipun kamu tidak akan pernah mengetahuinya, aku menyukaimu, sejak satu tahun yang lalu.

Share:

0 comments